Sambungan...
“Wah sepertinya anda tidak punya alibi pak Syarif, dengan begini kesempatan yg paling memungkinkan membunuh hanya bisa dilakukan oleh bapak”,kata Paman.
”Tidak
! Bukan saya pelakunya, demi Tuhan saya berani bersumpah bahwa saya tidak akan
berani melakukan pembunuhan untuk yg kedua kalinya”,kata Syarif. mendengar
prkataan itu, kami smua pun trkejut,
”apa
maksud bapak dengan mengatakan tidak berani melakukan pembunuhan untuk kedua
kalinya?”,tanya Paman.
”Karena
saya telah pernah membunuh sebelumnya, dan oraang yg saya bunuh adalah istri saya
sendiri”,kata Syarif langsung.
“Wah tidak salah lagi, memang andalah pelakunya !”, kata Chan.
Hmm..Aku
pun mulai memainkan koin ku sambil mencoba menganalisa lagi. Aku berusaha menggabungkan
keterangan yg telah ada dan membandingkannya dengan ketiga pelaku. Aku pun
menatap ke arah pintu masuk ruangan, tampak disana beberapa petugas dari
penyidikan terburu2 menuju kemari. Setelah berpikir sebntar, aku pun mulai dapat
pencerahan. Akhirnya aku mengeluarkan senyum tanda kemenangan, aku telah berhasil
mengetahui siapa pelaku pembunuhannya serta triknya untuk melakukan kejahatan
ini.
”Baiklah
Pak Syarif, anda harus menjelaskan semuanya di kantor polisi”, kata Paman.
”Tapi
saya tidak membunuh Pak Bambang”, kata Syarif.
“Tunggu paman ! bukan dia pelakunya !”,kata ku.
“Apa mksudmu X, jelas2 dialah yg tidak punya
alibi dan yg paling mencurigakan”, kata Cha2.
“Yah yg dikatakan teman mu itu benar”, kata
Pak Asrul emosi.
”yah
memang kelihatannya memang begitu, tapi sebentar lagi kita akan tau fakta yg sebenarnya”.
kata ku dengan gaya sok cool, hahaha.Tok..Tok..Tok..tiba2 pintu diketuk oleh seseorang,
kami pun melihat ke arah orang yg mengetuk pintu.
”Pak
Inspektur, kami telah mendapatkan hasil sidik jarinya”, kata seorang petugas
penyidik.”Dari hasil pemeriksaan pada gelas, tidak ditemukan sidik jari. Mungkin
pelaku telah menghapusnya. Akan tetapi kami menemukan sidik jari pada puntung
rokok, dan sidik jari yang tertempel pada puntung rokok tersebut adalah milik pak
Asrul”, kata petugas itu lagi.
”Apa
! Jangan main2, anda pasti salah periksa. Pasti ada yg ingin menjebak saya, saya
bukan pelakunya,bagaimana mungkin saya melakukan pembunuhan, sedangkan saya sedang
berada di tempat yg berbeda !”, kata Asrul emosi.
0 comments:
Posting Komentar