Sambungan...
"Yah,anda memang pantas diacungi jempol dlm membuat alibi Pak Asrul",tiba2 RH bicara sblm aku sempat bicara.
"Apa
mksudmu anak muda?", tanya Asrul. Melihat sikap Pak Asrul yg msh brsikeras
tu,aq pn tdk sabaran utk membuka kedoknya.
"Anda
tidak perlu berakting lagi pak, kami sudah tau kalau anda lah pelaku pembunuhan
ini", kata ku langsung.
"Hahaha..Lagi2
kalian mengigau, apa buktinya ! Hah !", bentak Asrul.
"Bukankah
ini udah menjadi bukti yg sangat jelas?", kata RH sambil menunjukkan puntung
rokok tadi.
"Ta..ta..tapi
kalian tidak bisa menuduh ku begitu saja, aku sedang bersama pacar ku saat kejadian
itu terjadi", kata Asrul gugup.
"Yah,
justru karena itu saya mengatakan anda sangat berbakat dalam membuat
alibi", tambah RH.
"Hei..Hei..!Maksud
kalian bertiga apa sih?", tanya Cup bingung.
"Iya
ni, aku ga’ negrti mereka ngomong apaan", sambung Cha2.
"Baiklah,
aku akan menjelaskan detailnya", kata ku. "Pak Asrul melakukan pembunuhan
dengan memanfaatkan waktu yg sama dan tempat yg berbeda", tambh ku."Emang
bisa?",tanya Chan bingung.
"Yups, dia menggunakan waktu sebagai kamuflasenya. Bukan begitu Agen X?",kata RH kepada ku.
"Yah, begitu lah kira2. Kayaknya kamu langsung bilang ja trik pembunuhan ini", kata ku kepada RH.
"Baiklah,
aku akan coba ceritakan kronologis sebenarnya. Pertama2 Pak Asrul datang untuk
menjemput pacarnya untuk diajak jalan2. Tapi karena mungkin pergi dari rumah terlalu
cepat, jadi mereka menyempatkan minum2 bentar. Nah habis itu mereka melnjutkan
perjalanan mereka ke bioskop, pada saat disni lah Pak Asrul mulai melakukan
aksinya. Awalnya dia memberikan minumn yg telah diberikan obat tidur sebelumnya,
ini dapat diketahui dari keterangan pacarnya yg mengatakan Pak Asrul sangat perhtian
sampe2 membelikan dia minuman. Nah pada saat obat tidurnya telah beraksi, maka
pacarnya pun tertidur. Pada saat itu lah pak Asrul melakukan pembunuhan",kta
RH.
"Woi..Jgn
becanda, waktu tempuh yg dibutuhkan untuk menuju kesini dan melakukan pembunuhan
tidak cukup !",kta Chan memotong. Mendengar Chan memtong pembicaraannya, RH
tidak tinggal diam. Dan akhirnya sebuah jitakan maut RH melayang ke kepala
Chan,tok..!
"Aduh,hei
dodol..! Sakit tau !", kata Chan.
"Makanya
jangan potong pembicaraan ku sebelum selesai !", kata RH kesal.
"Baik tuan, silahkan lanjutkan", kata Chan setengah becanda sambil memegangi kepalanya.
"Sebelum saya melanjutkan hipotesa saya, apakah saya boleh menanyakan kepada Pak Asrul seputar tentang film yg barusan anda tonton? Anda pasti tau jalan ceritanya", kata RH dengan menatap tajam Asrul.
"Yah
tentu saja saya tau, pertama2..", sebelum pak Asrul selesai bicara, RH langsung
memotong omongnnya.
"Maaf
Pak, tapi saya ingin tau jalan cerita yg telah sampai d tengah jalan cerita, yah
pada saat 1 jam setelah itu", kata RH.
Melihat
ancaman itu, Asrul langsung terdiam dan tidak dapat berkutik."Sudahlah
pak, lebih baik bapak mengakui semua perbuaten bapak. Hanya ada 1 kebenaran
saja yg akan terjadi", kata ku dengan bijak.
"Memang
bukan aku yg membunuhnya !",kata Asrul ngotot.
"Hmm..Sepertinya
dengan cara halus bapak tidak mau mengakuimya, baiklah kalau begitu. Terpaksa
trik yg anda lakukan untuk membunuh akan kami bongkar", kata ku serius.
0 comments:
Posting Komentar