Part 4

Selasa, 26 Juli 2011

Sambungan...

"Kyaaa..!!",tiba2 Ran berteriak dengan sangat keras di depan pintu kelas. kami yang lagi asyik dengan kesibukan masing2 langsung menghentikan segala kegiatan dan langsung menghampirinya.

"Da pa ran?", tanya Cup panik.

"Iya ni,ada apa sih triak2?",kta RH dengan nada cuek sambil clingak clinguk melihat keluar.

"kamu skit ya? Ga’ mnum obat penenang tadi pgi?", canda ku sambil memegang keningnya untuk memastikan dia demam atau ga’.

"Bukaaaan..! Emangnya aku gila? Kak X jahat banget?", kata ran merajuk.

"Kalau gitu bilang donk, ada apa sih sampe teriak sekenceng2x gitu?", tanya Chan penasaran.

Akhirnya Ran pun akan mulai bicara, sambil menghela nafas pnjang, "haa...h, tadi aku liat cowok mirip shinichi lewat di depn aku waktu aku habis dari toilet, hehehe..", ktanya dengan malu2.

"Yaaaah.. Kirain apaan, buat orang 1 kampung khawatir ja", balas Ren dengan kesal.

"Tp konyol banget dah, masa' ketemunya d toilet? Ga’ romantis banget", kata Uth13.

"Hahaha…. Palingan lagi ngintipin cewek tu", kata L ngawur.

"Yee.. Emangnya kayak kamu yg selalu begitu?", balas bell.

"Udah..Udah..! Pertunjukan udah selesai, kita masuk lagi yuk?", ajak fawz.

"Duh ran buat khawatir ja", tambah athena.

Kami pun kembali memasuki kelas dan melanjutkan kegiatan tadi yang sempat terhenti.
"Huft...Akhir2 ini kita nganggur ya, ga da kasus yg harus ditangani", kata RH.

"Hei..! Hei..! Seharusnya bagus donk, berarti di daerah kita tidak rawan dengan kriminalitas", kata Cup.

"Betul..Betul..Betul..! Cha2 setuju dengan Cup, berarti daerah kita udah menjadi daerah yang aman ^^", katanya dengan girang.

"Aha..! Aku punya ide, gimana kalau RH melakukan aksi pencurian lagi ? Kan seru tu, ntar kita jadi ada kegiatan dah. Lagian RH kan ga’ pernah ketangkep tu, jadi kita ga’ perlu khawatir. Terus kalau kita udah hampir tau pelakunya, suruh ja RH balikin hasil curiannya. Beres kn?", kata ku puas. Tiba2 3 orang yg berada di depan ku mengambil barang2 yg ada di depan mereka dan bersiap2 akan melemparkanya kepada ku.

"Wow..Wow..Wow..!  Tenang..Tenang.. Aku cuma bercanda ko’, ga’ serius. Kan aku cuma pengen kita ada kegiatan ja", kata ku.

"Yah tapi caramu ngawur, pura2 menolong padahal kita juga yang merencanakan pencuriannya", kata Cup.

"Yee..Siapa bilang kita yg merencanakan, tenang ja yg ngelakuinnya cm RH ko’, hehehe..", kata ku lagi. Kini terlihat dari wajah ketiga orang itu serius akan melemparkan benda yg ada ditangannya kepada ku.

"Eits, tenang guys. Oke aku salah ngomong lagi", kata ku sambil perlahan mundur langkah demi langkah.

"Hei, jangan kabuuur..!",kata cha2 sambil melemparkan penghapus papan tulis ke arah ku. Aku pun lari dan mengelakkan lemparannya (mengelak dengan gaya slow motionnya Matrix).

Tok..! "Aduuh..!". Aku mendengar seseorang kesakitan di belakang ku. Aku pun langsung menoleh kebelakang, tampak L sedang kesakitan sambil tangan kanan mngelus2 kepala dan tangan kiri memegang penghapus papan tulis. Dia pun berjalan mendekati Cha2 yg telah ketakutan. "Bisa jelaskan kepada ku, kenapa benda ini bisa berada di kepala ku", tanya L dengan wajah seram.

"Ng..Eh..Anu, Cha2 ga’ sengaja melemparnya. Maafin cha2 ya? "jwbnya dengan ketakutan.

"Enak ja, sakit tau. Liat ni udah benjol gini !", bentak L sambil memperlihatkan kepalanya.

"Maaf, Cha2 ga’ da maksud ko’ untuk ngelempar ke arah L. Tadi maksudnya mau ngelempar X tu", katanya dengan mata brkaca2.

Melihat Cha2 ingin nangis, L jadd tidak tega membentak2 Cha2. Wajahnya yg tdinya seperti akan makan orang, kini berubah seperti malaikat penolong.
"Ya udah, ga’ pa2 ko’ Cha. Tapi sekali lagi hati2 ya? kamu harus membidik sasarannya dulu dengan tepat, habis tu baru kamu melemparnya seperti ini", kta L sambil melemparkan penghapus tadi kearah ku.

Tok..! Tepat sasaran. Kini penghapus tu tepat mendarat ke kepala ku. "Adoow..! Hei L apa2an sih?",kata ku protes.

"Hei X..! Cepat minta maaf ma cha2 !",kata L tegas. Aku bingung sekaligus takjub melihat perubahan sikap pada L, dia yg sering godain n ngerjain cewk2 kini malah ikut membela bahkan bisa dikatakan menjadi pahlawan. Melihat keadaan ku yang terpojok, aku pun mengakui kesalahan ku kepada cha2.

"Iya dh iya, jangan galak2 donk L. Cha,maafin aku ya sist?  Hehehe..^^", rayu ku.

"Oke, tapi X juga harus minta maaf dengan RH dan Cup", ktanya. Waduh.. Apes banget aku hari ini, mimpi apa ya kemarin? Perasaan mimpi ku indah ko’, pkir ku.

"Oke..Oke..Untuk kedua sobat ku RH dan Cup, forgive me ya guys?", kata ku dgn memelas.

"Ya sudah", kata RH dengan sikap cueknya.

"Skali lagi ngomong jangan ngawur", tambah Cup.

"Oke dah, thanks ya guys. Hahaha..",kata ku smbil tertawa. Tapi aku langsung menutup mlutku karena takut akan ada lagi benda aneh yg bersarang ke mulut ku.

"Thanks ya sob?", kata Cha2 kpd L.

"Iya, sama2. Tapi Cha, aku pengen minta bantuan kamu ni",bisik L k Cha2.

"Bntuan? Bntuan apa", tanya Cha2 bngung.

"Ng..Gini, kamu liat kan cewek yang duduk di sebelah sana?", kata L. Cha2 pun langsung memandang ke arah tangan L menunjuk.

"Kenal..Kenal..Emangnya knp?", tanya Cha2. Belum sempat L pengen bicara, Cha2 langsung memotongnya

"Eits, ga’ usah dijelasin bro. Aku ngerti maksudmu, hohoho..", kata Cha2.
"That's great, hahaha.. kamu bisa ja Cha ngerti pa maksud ku",kata L.

"Ko’ kamu ga’ minta tolong ma Cup? Dia kan dewa cinta", kata Cha2 sambil menyenggol L.

"Ogah ah, pantang buat ku untuk minta tolong ke sesama cowok. Gimana dengan harga diri ku?", kata L sambil menepuk2 dadanya.

"Hahaha.. Dasar jaim ! Oke, give me 1 week. U'll get her numb n her address", kata Cha2 dengan gaya sok bule'nya.

"Deal..! Good luck ya?", balas L.

Kriiing..! Bell tanda masuk telah berbunyi, saatnya pelajaran segera dimulai. kami pun menghentikan segala kegiatan yang kami lakukan tadi dan beranjak ke tempat dduknya msing2, pelajaran d kelas pun berjalan lancar.

=to be continued...=




0 comments:

Posting Komentar