Sambungan...
Perjalanan dari I.I.S menuju TKP tidaklah membutuhkan waktu yg lama. Berhubung kami dijemput langsung menggunakan mobil dari Kepolisian, sudah bareng tentu prioritas kami selama di perjalanan menjadi nomor 1. Yah kami tidak perlu ikut terjebak macet.
Sesampainya di TKP, aku dan tmn2 turun dari mobil. Aku langsung memerhatikan keadaan rumah korban dari luar, hmm..Rumah yg sangat besar. Psti orang yg memilikinya adalah orang kaya, pikir ku.
Aku harus langsung melihat ke TKP agar tau apa pastinya penyebab kematian korban, pikirku. Setelah masuk ke rumah, kami langsung menuju ke TKP, yaitu di ruangan pribadi korban yg berfungsi sebagai tempat kerja dan tempat korban menerima tamu2 penting. Suasana TKP tampak sangat berantakan seperta baru ja diobrak abrik. Disana aku juga ketemu dengan paman ku,
"Gimana
paman? Apa udah dapat penyebab kematiannya?",tanya ku.
"Ya,
korban bernama Bambang Sudrajat berumur 58 tahun seorang pengusaha. Orang pertama
yg menemukannya adalah pembantu korban yg baru ja datang siang ini dari kampung
karena baru mudik, jadi beberapa hari ini korban tinggal sendri di rumah ini. Kematian
korban diperkirakan pada pukul 11.00 WIB dan penyebab kematian adalah pukulan benda
tumpul di bagian belakang kiri kepala. Dicurigai ini adalah pelaku perampokan, karena
adanya berkas2 yg berharga telah hilang. Untungnya hanya berkas yg dicuri, mungkin
pelaku tidak sempat mengambil barang berharga. Dugaan sementara, kejadiannya seperti
ini. Perampok masuk ke rumah dengan cara memecah jendela, setelah itu karena terdengar
oleh korban, korban langsung datang dan sempat terjadi perkelahian atau perlawanan
dare korban. Ini disimpulkan karena posisi korban yang terlentang. Mungkin setelah
dipukul korban sempat lagi bergerak sehingga dia tidak mati dalam posisi telungkup.
Selanjutnya waktu korban telah tewas, pelaku mengambil barang2 berharga dan kabur
melalui jendela tadi", kata paman.
Setelah mendengar penjelasan dari paman, kami pun memeriksa TKP kembli untuk mencari2 bukti2 lain. Aku pun segera mengelilingi TKP sambil memainkan koin keberuntungan ku. Aku memulainya dengan mendekati jendela, aku melihat banyak pecahan kaca yg terdapat di luar jendela. Begitu juga dengan sedkit pecahan di dalam ruangan. Setelah itu aku beranjak ke sofa, di mejanya ada 1 gelas minuman bersoda dan di asbak ditemukan puntung rokok. Selanjutnya, aku memeriksa dan menyelidiki korban. Dari barang bawaannya aku menemukan handphone, bolpoin, kotak kecamata yg di dalamnya terdapat kacamata, dompet, dan sapu tangan. Hmm..Dilihat dari pakaiannya yg rapi dan bersih, pasti dia orang yg senang akan kebersihan, pikir ku.
Setelah aku merasa cukup memeriksa TKP, kami berlima berkumpul kembali dan mulai memberikan analisanya masing2.
"Kayaknya
ini memang perampokan, dan perampoknya adalah orang yg kebetulan lewat dan tau
bahwa rumah ini sedang sepi, makanya dia masuk ke rumah ini lalu merampok dan membunuh
dah", kata Cha2.
"Iya
aku juga berpikiran sama denganmu Cha, terbukti dari banyaknya berkas2 berharga
yg hilang", lanjut Fawz.
"Bukan,
ini bukan lah dilakukan oleh perampok dari luar", potong ku.
"Hei..!
Hei..! Maksudmu apa?",tanya RH dengan kurang setuju akan analisa ku.
"Terlalu
banyak kejanggalan kalau pelakunya adalah perampok dari luar", kata ku.
0 comments:
Posting Komentar