Part 7

Selasa, 26 Juli 2011

Sambungan...

“Terlalu banyak kejanggalan jika ini dilakukan oleh perampok”, kataku.

“Hmm.. bisa kamu ceritakan analisa mu?”, kata Fawz tidak percaya.

“Yah, yang dikatakan X benar”, potong Cup. “Biar aku jelaskan, tidak mungkin ini dilakukan oleh orang luar, ini dapat dibuktikan dari pecahan kaca tersebut. Jika pencuri memang memecahkan kaca dari luar, pastinya pecahan kaca akan lebih banyak ditemukan di dalam ruangan daripada di luar”, tambah Cup.

“ Eh iya ya, memang sangat aneh kalau dilakukan oleh orang luar”, kata Cha2.

“Biar aku tambahkan sedikit lagi, dilihat dari pakaian korban yang masih rapi berarti memang bener kalau sebelumnya tidak ada perlawanan yg terjadi. Sangat aneh kalau telah terjadi perkelahian tapi kondisi pakaian tetap rapi”, tambah ku.

“Wah bearti ini pelakunya adalah pembantu itu sendiri, karen Cuma dia yg mempunyai kunci cadangan rumah ini”, kata Cha2.

“Tidak ! Bukan dia pelakunya”, tiba2 kami mndengar suara dari pintu ruangan. Agen Chan? Ngapain dia ada disini, pikir ku.

“Waaaah ! Maen nyelonong ja ini anak, udah dapat izin belum??”, bentak ku.

“Hei ! Ko’ kamu ada disini?”, Tanya RH.

“Hehehe..Sory guys aku datang ga bilang2, Tadinya aku ada janji dgn Ren, eh taunya dia ada urusan mendadak. Daripada ga’ ada kerjaan, mending aku main kesini ja”, kata Chan.

“Maen jidat mu, emang ini wahana bermain? Eh lihat baik2, disini tu baru ja ada pembunuhan”, bentak Fawz.

“Oh iya ya, sory, Hehehe..”, kata Chan.

“Gmn kamu bisa msuk Chan? kamu kan tidak punya izin resmi”, kata Cup.

”Hahaha..Jangan bilang agen Chan kalau masalah gini ga’ bisa dihadapi”, katanya bangga.

”Emgnya kamu tadi masuknya gimana?”,Tanya Fawz.

”Yah aku agak merengek juga sih biar diizinin masuk, hehehe…” kata Chan.

”Yaelah dasar Chan. Emangnya ga’ da cara lain apa?” Tanya ku.

”Hehehe..maaf aku khilaf”,kata Chan.

“Eh, tadi kenapa kamu mengatakan kalau dugaan ku salah?”, Tanya Cha2.

“Ya jelas donk Cha, ga’ mungkin si pembantu yg membunuhnya. kamu lihat kan puntung rokok disana?”, kata Chan.

“Iya aku lihat ko’, emg knp? Tu kan bias ja milik korban”, sambung Cha2.

“Bukan Cha, itu milik org lain. Aku udah memeriksa barang bawaan korban dan tidak ditemukan semacan kotak rokok”, kata RH.

“Ditambah lagi, dari karakter beliau yg suka akan kebersihan, pasti baru ja ada seseorang yg bertamu ke rumah ini dan menyalakan rokoknya”, kata ku.

“Ko’ X tau? Menurut six sense ku bukan begitu dah”, smbung Fawz.

“Ya jelas donk Fawz, kalau puntung rokok itu udah ada dari kemarin2 pasti korban udah membuangnya. Kan dia suka kebersihan”, kata Cup.

“Hmm..masuk akal juga”, kata Fawz.

“Puntung rokok dan gelas ! kita bisa memeriksa sidik jari yg tertempel disitu”, kata Cha2 semangat.

“Maaf Cha, tapi tim forensik belum bisa mengeluarkan hasil sidik jarinya. Jadi kita tidak bisa memeriksanya”, kata Paman ku. yg tiba2 datang ke arah kami.

“Wah…Kasus yg bener2 membingungkan”, kata Fawz.

”Calon pelaku ada 3 org”, kata RH tiba2. kami pun menatapnya dengan bingung, RH ngigau ya pikir ku.

“Maksudmu apa sob?”, Tanya Cup.

“Aku tadi udah memeriksa isi Handphone korban, dan ternyata di dalamnya ada agenda korban yg berisi jadwal pertemuannya dengan orang2 setiap hari, dan hari ini ada 3 orang yg mengunjungi korban”, sambung RH.

“Waaah ! Thats great sob, ko’ bisa kepikiran kesitu?”,Tanya ku. “Melihat dari sikap korban yg jarang mau bergaul itu, pasti dia hanya mau ketemu apabila ada hal yg pnting. Selain itu, dia ken orang penting, ga’ mngkin dia bisa menerima orang begitu saja sebelum ada janji atau jadwal bertemu. Makanya aku tadi sempat memeriksa semua tempat penyimpanan barang korban, dan aku tidak menemukan apa2 yg berhubungan dengan jadwal pertemuan. Aku pun memikirkan apa2 ja yg bisa digunakan sebagai tempat mencatat jadwal pertemuan, eh taunya aku langsung teringat ke HP korban”,terangnya.

=to be continued...=




0 comments:

Posting Komentar