Sambungan...
“Terlalu banyak kejanggalan jika ini dilakukan oleh perampok”, kataku.
“Hmm..
bisa kamu ceritakan analisa mu?”, kata Fawz tidak percaya.
“Yah,
yang dikatakan X benar”, potong Cup. “Biar aku jelaskan, tidak mungkin ini
dilakukan oleh orang luar, ini dapat dibuktikan dari pecahan kaca tersebut.
Jika pencuri memang memecahkan kaca dari luar, pastinya pecahan kaca akan lebih
banyak ditemukan di dalam ruangan daripada di luar”, tambah Cup.
“
Eh iya ya, memang sangat aneh kalau dilakukan oleh orang luar”, kata Cha2.
“Biar
aku tambahkan sedikit lagi, dilihat dari pakaian korban yang masih rapi berarti
memang bener kalau sebelumnya tidak ada perlawanan yg terjadi. Sangat aneh kalau
telah terjadi perkelahian tapi kondisi pakaian tetap rapi”, tambah ku.
“Wah
bearti ini pelakunya adalah pembantu itu sendiri, karen Cuma dia yg mempunyai
kunci cadangan rumah ini”, kata Cha2.
“Tidak
! Bukan dia pelakunya”, tiba2 kami mndengar suara dari pintu ruangan. Agen
Chan? Ngapain dia ada disini, pikir ku.
“Waaaah
! Maen nyelonong ja ini anak, udah dapat izin belum??”, bentak ku.
“Hei
! Ko’ kamu ada disini?”, Tanya RH.
“Hehehe..Sory
guys aku datang ga bilang2, Tadinya aku ada janji dgn Ren, eh taunya dia ada
urusan mendadak. Daripada ga’ ada kerjaan, mending aku main kesini ja”, kata
Chan.
“Maen jidat mu, emang ini wahana bermain? Eh lihat baik2, disini tu baru ja ada pembunuhan”, bentak Fawz.
“Oh
iya ya, sory, Hehehe..”, kata Chan.
“Gmn
kamu bisa msuk Chan? kamu kan tidak punya izin resmi”, kata Cup.
”Hahaha..Jangan
bilang agen Chan kalau masalah gini ga’ bisa dihadapi”, katanya bangga.
”Emgnya
kamu tadi masuknya gimana?”,Tanya Fawz.
”Yah
aku agak merengek juga sih biar diizinin masuk, hehehe…” kata Chan.
”Yaelah
dasar Chan. Emangnya ga’ da cara lain apa?” Tanya ku.
”Hehehe..maaf
aku khilaf”,kata Chan.
“Eh,
tadi kenapa kamu mengatakan kalau dugaan ku salah?”, Tanya Cha2.
“Ya
jelas donk Cha, ga’ mungkin si pembantu yg membunuhnya. kamu lihat kan puntung
rokok disana?”, kata Chan.
“Iya
aku lihat ko’, emg knp? Tu kan bias ja milik korban”, sambung Cha2.
“Bukan
Cha, itu milik org lain. Aku udah memeriksa barang bawaan korban dan tidak
ditemukan semacan kotak rokok”, kata RH.
“Ditambah
lagi, dari karakter beliau yg suka akan kebersihan, pasti baru ja ada seseorang
yg bertamu ke rumah ini dan menyalakan rokoknya”, kata ku.
“Ko’
X tau? Menurut six sense ku bukan begitu dah”, smbung Fawz.
“Ya
jelas donk Fawz, kalau puntung rokok itu udah ada dari kemarin2 pasti korban udah
membuangnya. Kan dia suka kebersihan”, kata Cup.
“Hmm..masuk
akal juga”, kata Fawz.
“Puntung
rokok dan gelas ! kita bisa memeriksa sidik jari yg tertempel disitu”, kata
Cha2 semangat.
“Maaf
Cha, tapi tim forensik belum bisa mengeluarkan hasil sidik jarinya. Jadi kita tidak
bisa memeriksanya”, kata Paman ku. yg tiba2 datang ke arah kami.
“Wah…Kasus
yg bener2 membingungkan”, kata Fawz.
”Calon pelaku ada 3 org”, kata RH tiba2. kami pun menatapnya dengan bingung, RH ngigau ya pikir ku.
“Maksudmu
apa sob?”, Tanya Cup.
“Aku
tadi udah memeriksa isi Handphone korban, dan ternyata di dalamnya ada agenda
korban yg berisi jadwal pertemuannya dengan orang2 setiap hari, dan hari ini
ada 3 orang yg mengunjungi korban”, sambung RH.
“Waaah
! Thats great sob, ko’ bisa kepikiran kesitu?”,Tanya ku. “Melihat dari sikap
korban yg jarang mau bergaul itu, pasti dia hanya mau ketemu apabila ada hal yg
pnting. Selain itu, dia ken orang penting, ga’ mngkin dia bisa menerima orang begitu
saja sebelum ada janji atau jadwal bertemu. Makanya aku tadi sempat memeriksa semua
tempat penyimpanan barang korban, dan aku tidak menemukan apa2 yg berhubungan dengan
jadwal pertemuan. Aku pun memikirkan apa2 ja yg bisa digunakan sebagai tempat mencatat
jadwal pertemuan, eh taunya aku langsung teringat ke HP korban”,terangnya.
0 comments:
Posting Komentar